Pages

Subscribe:

Rabu, 06 Februari 2013

Departemen Energi AS Juga Diserang Peretas

Departemen Energi AS Juga Diserang Peretas

Jaringan komputer di Departemen Energi Amerika Serikat telah diserang peretas bulan lalu.

Departemen Energi AS, seperti dilaporkan New York Times Senin (4/2), mengonfirmasi serangan itu melalui surat elektronik (email) yang dikirimkan kepada karyawannya Jumat.

"Departemen Energi telah mengonfirmasi insiden siber terbaru yang terjadi di pertengahan Januari yang menargetkan jaringan di kantor pusat (Departemen Energi) dan mengakibatkan pengungkapan informasi karyawan dan kontraktor secara tidak sah," demikian pesan dalam surat elektronik tersebut.

Instansi tersebut juga menjelaskan kalau pihak berwenang telah menyelidiki serangan. Berdasarkan temuan mereka, diyakini tidak ada satupun informasi rahasia perusahaan yang berhasil dicuri.

Serangan terhadap Departemen Energi AS menambah daftar korban peretasan dalam skala besar yang mencuat sepekan terakhir ini di Negeri Paman Sam. Pekan lalu, setelah surat kabar The New York Times melaporkan kalau peretas Cina telah menyusup ke komputer mereka dan mencuri password pengguna, The Wall Street Journal juga melaporkan jaringan mereka telah dibobol.

Pada Jumat, Twitter mengumumkan kalau kelompok peretas telah menembus sistem mereka, kemungkinan mencuri informasi pribadi milik 250 ribu pengguna.
READ MORE »»  

New York Times Diserang Peretas Cina

New York Times Diserang Peretas Cina

The New York Times melaporkan kalau sistem komputer mereka telah diserang peretas Cina secara simultan dalam empat bulan terakhir.
Peretas atau hacker itu berhasil menembus jaringan dan mencuri password milik para jurnalis dan pegawai lain yang bekerja di salah satu kantor surat kabar terbesar di Amerika Serikat tersebut.

Sebanyak 53 komputer pribadi dari para pegawai juga ikut menjadi sasaran, kata New York Times, dalam laporannya Kamis (31/1). Perangkat itu dijebol dan kemudian dimata-matai.

The Times menyebut kalau serangan itu terjadi setelah mereka menurunkan laporan investigasi mengenai kekayaan Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao di situs mereka pada 25 Oktober 2012. Dalam laporan itu ditemukan kalau kerabat Jiabao telah mendulang miliaran dolar melalui kesepakatan bisnis.

Perusahaan keamanan jaringan yang disewa The Times untuk mendeteksi dan menangkal serangan itu menemukan bukti digital kalau peretas Cina, menggunakan metode yang sama yang pernah dilancarkan militer Cina ke harian itu di masa lalu. Ketika itu serangan menyasar akun email milik kepala Biro mereka di Shanghai, David Barboza. Ia pernah menulis tentang keluarga Jiabao.

“Ahli keamanan komputer tidak menemukan bukti kalau email atau dokumen-dokumen penting dari laporan artikel kami mengenai keluarga Wen (Jiabao) diakses, diunduh atau dikopi," ungkap Jill Abramson, executive editor di The New York Times.
READ MORE »»  

Twitter dibobol, 250 ribu data diperkirakan berhasil dicuri

Berita Satu

Kemarin malam (01/02), Twitter sempat down beberapa waktu. Ternyata setelah pulih kembali, pihak Twitter menginformasikan bahwa mereka sedang dalam serangan.

Dalam blog resminya, Twitter melalui Director of Information Security-nya, Bob Lord, menyatakan bahwa mereka memang sedang diserang oleh kelompok peretas yang belum diketahui sampai sekarang.

Karena hal tersebut, pihak Twitter memutuskan untuk menghentikan operasi situs mereka untuk sementara dan fokus terhadap pembenahan sekuritasnya yang telah bobol.

Wired (01/02) melansir bahwa memang peretas tersebut berhasil masuk ke dalam data base, namun sesuai dengan konfirmasi dari Twitter, hanya sekitar 250 ribu data saja yang kemungkinan berhasil dicuri oleh mereka, selebihnya masih aman.

Dikarenakan hal ini, Twitter secara cepat mereset semua password account-account yang dicurigai telah dicuri oleh peretas. Twitter juga telah mengirimkan email kepada pihak-pihak pemilik account tersebut untuk memberitahukan masalah ini.

Pada tahun 2011 lalu, Twitter telah merekrut seorang White Hat Hacker sekaligus pakar sekuritas pro bernama Moxie Marlinspike. Tidak hanya itu, untuk lebih mengamankan situsnya dari aksi peretasan, Twitter juga dikabarkan telah mengakuisisi Whisper System, sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang enkripsi mobile.

Namun, kabar terbaru mengatakan bahwa dua minggu lalu, ternyata Marlinspike sudah tidak lagi menjadi bagian dari Twitter, serta dari blog resminya, Twitter menyatakan bahwa sejak beberapa hari kemarin, situs microblogging ini terus-terusan dikerjai peretas.

Apakah hal ini ada hubungannya dengan keluarnya Marlinspike atau ini ulah peretas lainnya?

"Serangan ini bukan dilakukan oleh peretas amatiran, mereka sangat pro. Namun, kita (Twitter) yakin bahwa tidak hanya situs ini saja yang diserang, namun banyak juga situs lainnya yang mendapat ancaman serupa," jelas Lord.

READ MORE »»  

The Facebook, nama awal sang raksasa

Berita Satu

Berkaca pada kejadian Facemash, Zuck mencoba mengembangkan situsnya itu lebih luas dan lebih berfitur. Pada tanggal 04 Febuari 2004, Zuck meluncurkan situs tersebut dengan nama The Facebook (Thefacebook.com).

Awalnya, The Facebook hanya tersedia untuk kalangan mahasiswa Harvard dan hanya mempunyai 4 pengguna saja.

Popularitas The Facebook terus naik, bahkan pada bulan pertama saja, hampir separuh dari mahasiswa di harvard telah mendaftar di situs tersebut. Karena popularitasnya terus menanjak, seperti dilansir IBN Live (04/02), pada bulan Maret 2004, Zuck mulai membuka lingkup situs besutannya tersebut ke universitas lain seperti University of Boston, University of New York, MIT dan merambah banyak universitas lain di seluruh Kanda dan Amerika Serikat.

Masih di pertengahan tahun yang sama, Sean Parker, seorang pengusaha, diangkat sebagai presiden perusahaan. Pada bulan Juni 2004, The Facebook memindahkan pusat operasinya ke Palo Alto, California. Di bulan yang sama, The Facebook menerima investasi pertamanya dari Peter Thiel, seorang pendiri pendamping PayPal.

Pada bulan September 2004, The Facebook mulai memperkenalkan fitur Wall yang berfungsi sebagai kolom penulisan status. Pada tahun 2005, Facebook membuang awalan The mereka dan meresmikan nama Facebook.com. Nama untuk Facebook.com tersebut dibeli dengan harga sebesar USD 200 ribu.

READ MORE »»