Pages

Subscribe:

Kamis, 04 Oktober 2012

Pandangan Masyarakat Indonesia Mengenai Pembangunan China

September 2012 baru saja berakhir dan bulan tersebut menandai persis setahun saya tinggal di Bejing, China. Selama setahun tersebut banyak peristiwa yang saya saksikan dan rasakan langsung, terutama terkait dengan perkembangan China yang sedemikian pesat. Tidak sedikit dari apa yang saya lihat dan rasakan tersebut yang kemudian dituliskan dan dibagi lewat blog, walau tidak sedikit pula yang tersimpan sebagai arsip pribadi atau tidak tertuliskan.
Selama setahun pula saya banyak menerima kunjungan tamu mulai dari saudara, kerabat, kolega, temandekat hingga teman jauh. Profesi mereka bermacam-macam, mulai dari ibu rumah tangga, dosen, jurnalis, pengusaha hingga pejabat pemerintahan. Tujuan kunjungan mereka ke China pun beragam, ada yang sekedar jalan-jalan, menghadiri pertemuan, berobat hingga studi banding. Menariknya, tidak sedikit dari tamu-tamu saya tersebut yang ternyata baru pertama kali berkunjung ke daratan China.
Seperti halnya orang yang baru pertama kali berkunjung ke suatu tempat, maka hal yang biasa dilakukan adalah mengamati situasi tempat tersebut, kemudian perlahan tapi pasti mulai menyocokkan apa yang disaksikan dengan pengetahuan atau informasi mengenai tempat tersebut sebelumnya. Sementara bagi mereka yang pernah melakukan kunjungan ke China, mereka akan mencoba menyocokkan apa yang mereka lihat sebelumnya dengan apa yang mereka lihat sekarang, apakah ada perubahan/perkembangan atau tidak.
Menariknya pula, dari perbincangan dengan para tamu yang baru pertama kali berkunjung ke China, umumnya mereka mengira China sebagai negara sosialis yang kusam, kotor dan tidak teratur, berbeda dengan negara-maju seperti AS dan Eropa atau setidaknya sama dengan Jakarta. Suatu pandangan yang wajar mengingat secara geografis, meski sama-sama di Asia, China bukanlah negara yang sangat dekat, apalagi berbatasan langsung dengan Indonesia. Secara budaya dan sejarah pun terdapat perbedaan, meski sebagian budaya China sudah terserap dalam budaya Indonesia.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah baru sekitar dua dekade terakhir ini komunikasi dua arahIndonesia-China terjalin kembali. Akibat pembekuan hubungan diplomatik paska peristiwa G30S/PKI, sebagian besar informasi mengenai China diperoleh dari pihak ketiga seperti dari negara-negara Barat ataupun dari Taiwan, begitu pun sebaliknya.
Tidak banyak yang memahami bahwa kemampuan Pemerintah RRC memelihara stabilitas politik dan ekonomi dalam tiga dekade terakhir paska reformasi ekonomi tahun 1978 dan keberhasilan suksesi kepemimpinan China hingga generasi keempat telah mengubah China dari negara berkembang menjadi negara menengah ke atas. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam dua dekade terakhir, rata-rata di atas 10 persen, telah menjadikan China sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua setelah AS.  Pada tahun 2012 ini pun pertumbuhan ekonomi China masih akan terus berlanjut meski hanyaditargetkan pertumbuhan sebesar 7,5 persen.
Pemerintah China berhasil menata dan membangun infrastruktur jalan raya, jalur kereta, pelabuhan laut dan udara, serta sarana telekomunikasi. Jika di masa lalu China dikenal dengan pembangunan tembok besar yang panjang hingga ribuan kilo meter, maka kini China dikenal sebagai negara yang berhasil membangun jalan raya dan jalur kereta hingga ribuan kilo meter dan menjadi jalur terpanjang di dunia.Selain itu, dibangun pula gedung-gedung pencakar langit tertinggi di dunia, pelabuhan raksasa (megaport), hingga meluncurkan sendiri satelit komunikasi ke ruang angkasa. Pembangunan yang dilakukan pun merata dan seragam di hampir sebagian besar provinsi dan kota di China.
Perubahan cepat yang terjadi di China seperti tersebut di atas bukan sekedar angka-angka seperti tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur , tetapi juga perubahan pada gaya hidup masyarakat China. Apartemen jangkung bermunculan menggantikan bangunan tua dan menggusur gang-gang sempit. Pusat-pusat perbelanjaan bermunculan di semua kota menawarkan beragam produk dan merk internasional. Masyarakat lebih diberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan dunia luar. Anak-anak muda China diajarkan berbicara dalam bahasa Inggris, melanjutkan pendidikan di luar negeri, mengikuti perkembangan mode terkini, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan global. Semua ini memperlihatnya perkembangan masyarakat baru di China yang dinamis dan selaras serta dapat hidup berdampingan satu sama lain.
Melihat dinamika perkembangan dan pembangunan di China tersebut ‘terus gw mesti bilang wow gitu?’. He..he..he sepertinya tamu-tamu saya tidak sampai sinis menyikapi perubahan yang terjadi di China dan kemudian menyitir kata-kata lebai yang sedang populer di Indonesia. Tamu-tamu saya justru terlihat kagum dan berharap semangat dan model pembangunan di China dapat juga tertular ke Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia pun merasakan dampak kemajuan pembangunan ekonomi China, bukan sekedar sebagai pasar produk-produk mereka.
Akhirnya seperti Kata Pak Ustad, sebelum menyebut ‘ wow, sebut dulu alif, ba, ta, sa dan seterusnya. Dan seperti kata Pak Ustad juga, perkataaan Rasullulah Muhammad SAW untuk menuntut ilmu walau sampai ke negeri China ternyata masih sangat relevan hingga saat ini. Masih sangat banyak hal yang baik dan bisa dipelajari di China, sehingga tidak perlulah bersikap sinis terhadap China.
READ MORE »»  

Terima Kasih pada Pelanggan, Karnaval Budaya Digelar

13493025341306802448




Surabaya - Minggu (30/9), nampak rombongan karnaval budaya turun ke jalan. Konvoi dimulai sejak pukul 6.00 pagi, menyusuri Jl. Embong Malang, Kedungdoro, dan Tegalsari dengan memperagakan kostum pakaian budaya daerah. Karnaval dalam rangka HUT Matahari Tunjungan Plaza ke-26 ini diikuti oleh sekitar 1500 karyawan dan jajaran staf PT. Matahari Departmen Store, Tbk.

Menurut salah seorang peserta karnaval, kegiatan karnaval budaya yang menggunakan pakaian adat ini merupakan bagian dari acara tahunan HUT Matahari Tunjungan Plaza ke 26, setiap tahunnya menggunakan tema yang berbeda. Yang menjadi unik, seluruh kostum yang dikenakan merupakan hasil kreatifitas sendiri, tanpa menyewa kostum.

Ada berbagai perlombaaan untuk peserta karnaval dalam ajang tahunan ini seperti, kostum spektakuler, kostum terbaik, pasukan tertib, yel-yel terbaik, kostum terunik, juara umum, terfavorit, kreatif dan kelompok terkompak.

Tampilan busana adat yang digunakan berkarnaval, mencakup wilayah Indonesia sabang sampai merauke, seperti budaya Nusa Tenggara Timur (NTT), kostum Sunda, Irian Jaya, Papua, Sulawesi, Bali, Reog Ponorogo serta beberapa tarian daerah, diantaranya Tari Saman, Tari Kecak, Tari Remo dan Tari Jaipong.
Sebagai puncak acara, secara masal peserta konvoi menampilkan aksi Flash Mob “Tarian Kuda” Gangnam Style dilanjutkan tarian masing-masing daerah.
READ MORE »»  

Rumah di Bawah Tipe 36 Disubsidi Lagi



Kabar gembira bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Jika belakangan ini MBR tidak bisa membeli rumah tipe kecil namun sejak Rabu (3/10), MBR bisa kembali menikmati hunian dengan harga terjangkau. Program subsidi perumahan rakyat kembali diperbolehkan memasarkan rumah dengan tipe luas 21 m² dari sebelumnya yang dibatasi minimal tipe 36 m².

Hal itu didasarkan pada keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan ketentuan pasal 22 ayat 3 UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang mengatur luas lantai rumah minimal 36 m². “Pasal 22 ayat 3 itu bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” tegas Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi saat membacakan amar putusan lembaga itu pada Rabu 3 Oktober, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.

Pasal yang dibatalkan MK itu memuat diktum,”Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki ukuran paling sedikit 36 meter persegi.” Dalam pertimbangannya, MK menilai pasal itu mengandung norma pengaturan yang tidak sesuai dengan pertimbangan keterjangkauan daya beli oleh sebagian masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan putusan yang dibuat MK sudah sesuai dengan semangat keadilan bagi masyarakat ekonomi paling bawah.

“Hukum sudah berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini tidak bisa mendapatkan program subsidi dari pemerintah karena adanya pembatasan tipe rumah. Sekarang yang cuma mampu beli tipe 21 m² sudah bisa mendapatkan subsidi lagi,” katanya menanggapi putusan MK tersebut.
 
Sementara itu Daniel Djumali, Bendahara Umum DPP Apersi mengatakan, dengan putusan ini, maka MBR bisa kembali  membeli RSH sesuai daya beli MBR. “Diharapkan dengan putusan ini program FLPP yang telah digulirkan Kemenpera juga dapat lebih mencapai sasaran sesuai rencana. Ini merupakan win-win solution bagi semua pihak, termasuk bagi pengembang dan bank pelaksana FLPP terutama Bank BTN,” pungkasnya. (Prokit) photo: ist
READ MORE »»  

Rabu, 03 Oktober 2012

Mengalahkan Microsoft, Google Resmi Menjadi Perusahaan Teknologi Terbesar Kedua di Dunia

Google kini resmi menjadi perusahaan teknologi terbesar kedua di dunia mengalahkan Microsoft. Perusahaan search engine terbesar di dunia tersebut memiliki nilai sebesar 249 miliar USD, sedangkan Microsoft memperoleh nilai pasaran sebesar 247.8 miliar USD.
Di tempat pertama, Apple masih duduk dengan kokoh. Perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut memiliki nilai pasaran yang jauh lebih tinggi dari kedua perusahaan tersebut, yakni mencapai angka 627 miliar USD.


Nilai saham Google saat ini memang mengalami kenaikan. Bahkan dalam rentang 6 bulan terakhir, nilah saham tersebut naik sebesar 18 persen. Sementara itu Microsoft justru mengalami penurunan nilai saham dalam kurun waktu yang sama. Total terdapat penurunan nilai sebesar 8 persen.


Search engine Google sendiri memperoleh dominasi tinggi di internet, dengan tingkat pemakaian mencapai 70 persen. Sedangkan search engini milik Microsoft, Bing, jauh di bawah. Tak hanya itu, smartphone Android bikinan Google pun memperoleh hasil yang sangat positif, di sisi lain handphone Windows Phone masih berusaha untuk mencari para konsumennya.
READ MORE »»